Bukan BOM tetapi MOB 

 

 

Sahabat sukses,

Doa saya untuk Anda agar hari ini dalam keadaan sehat dan bahagia. Kalau kita merenungi kehadiran kita dimuka bumi ini, tentu tidak sepantasnya kita hadir hanya untuk merugikan orang lain. Tidak sepantasnya kita hadir untuk mencelakai orang dan bukan tugas kita hadir untuk menyulitkan orang lain, Kehadiran kita sebaiknya berkontribusi pada sekitar.

Kebiasaan baik, sulit dipelajari, namun memudahkan, Tetapi kebiasaan buruk mudah diikuti, namun biasanya menyulitkan. Apa sih kebiasaan itu? Kebiasaan itu adalah hasil respon Anda terhadap stimuli yang anda terima. Sejak kita kecil hingga sekarang, berulang ulang berulang ulang. Respon dan pola befikir kita seakan sudah terbentuk rapi dan pasti, bila ada rangsangan tertentu maka kita akan merespon dengan tindakan, ucapan, tanggapan yang tertentu.

Ketika saya katakan BOM, maka yang terfikir adalah ledakan, Asap, berantakan, korban, teror, dan atribut lain yang menempel. Mengapa kita berfikir seperti itu, karena rentetan peristiwa, berhamburan berita dan juga pengalaman pengalaman yang pernah dirasakan seseorang. Itulah pola pikiran kita terhadap stimuli dari kata BOM. Padahal itu bisa saja sama sekali salah.

Saya ingin mengatakan BOM yang berarti Berstatus Orang Merugikan. Apa yang terjadi dikepala Anda? Ada yang sudah bisa lepas dengan pola awal dan hanya berfikir soal Berstatus Orang Merugikan, namun lihatlah ada juga dari kita yang mengkaitkan Orang Merugikan dengan BOM yang meledak.

Kalau kita merujuk pada SBC model, yaitu model yang menjelaskan tentang pembentukan kebiasaan baru. SBC: Stimulus, Behavior dan Consequences. Jadi ada kejadian yang memberikan informasi pada pikiran Anda, memberi rangsangan pada diri Anda, kemudian sebagai response-nya Anda berperilaku tertantu. Muncul dalam tindakan dan ucapan anda, termasuk dalam tulisan anda. Berikutnya Tentu anda mengalami konsekuansi tertentu atas tindakan dan perilaku Anda. Inilah siklus terbentuknya kebiasaan kebiasaan baru.

Jadi merujuk SBC model ini, kita harus waspada pada diri kita maupun diri orang orang yang kita ingin ubah. Dengan memilih stimuli stimuli yang baik. Termasuk didalamnya lingkungan yang baik. Memfilter apa apa yang akan masuk memberi rangsangan pada diri kita. Mengirim dan meng-create enviroment yang bisa membangun suasana kondusif dan positif, sehingga bisa membantu memunculkan behavior yang positif, dan konsekuansinya akan membaik pula.

Coba kita amati SBC

Sales People

S: Tambahan Diskon   B : Bekerja dan menjual dg semangat  C: Komisi besar.

Agent Asuransi

S: Ledakan Bom   B : Memanfaatkan Social Mood  C: Closing Ratio meningkat

Pavolian ilmuwan Rusia pernah mempraktekan pada anjing anjing yg setiap diberi daging akan dibunyikan bel, begitu berulang ulang, sehingga saat hanya dibunyikan bel saja, maka anjing anjing itu akan merespon sama dengan mengucurnya air liur sebagai persiapan untuk memakan daging. Ini dikenal dengan Operant conditioning. Kalau merujuk pada SBC Model, maka bila itu dilakukan berulang ulang kembali tanpa memberi daging, maka kebiasaan itu akan hilang kembali. Karena Stimuli yg diberikan dan perilaku anjing tidak memberikan konsekuensi mendapat daging.

Meledaknya BOM bali, Bom Kuningan dan juga Bom JW MARRIOT & Ritz Carlton, bisa jadi kalau ditinjau dari pelaku, maka teroris semakin menikmati konsekuansi bom yang diledakan semakin dahsyat karena pemberitaan media yang luar biasa tanpa henti. Mereka begitu menikmati hasil kerjanya dan ini pun akan membentuk kebiasaan kebiasaan yang semakin kuat.

Sepertinya BOM BOM masih akan terus meledak, sebagai cara mereka menteror/balas dendam, karena ditinjau dari SBC model, mereka mendapatkan konsekuensi yang menguntungkan dan semakin besar. (Coba bayangkan malasnya sang teroris melakukan peledakan, bila tidak ada pemberitaan)

Sahabat sukses,

Hidup dalam perjalanan kita di dunia ini hanya satu kali, mudah mudahan diri kita bukan lah BOM namun MOB, bukan Berstatus Orang Merugikan, namun Menjadi Orang Bermakna.

Turut berduka cita bagi korban JW Marriot dan Ritz Carlton dan anggota keluarganya. Sahabat semua tetap waspada dan tentu semakin semangat!

 

Salam Perubahan

Hari Subagya

www.bisnispartner.com