Pertajam Nalurimu!

 Dikutip dari buku :TIME TO CHANGE by Hari Subagya

Pada suatu sore saya membeli door-guard untuk pintu mobil saya, di sebuah toko accesoris mobil di jalan kalimalang. Heran, ada saja orang iseng yang mencopot benda itu, padahal hampir tidak ada harganya jika mereka hanya mengambil satu saja. Perbuatan tangan jahil, dan orang yang tidak menghargai dirinya sendiri. Saya yakin dengan jalan yang benar dan niat yang sungguh-sungguh pencuri itu pasti bisa menjalani hidupnya dengan baik.

Penjaga toko, yang ramah terhadap saya, tiba-tiba saja berteriak pada salah seorang penjaga toko yang sedang mencarikan contoh-contoh door guard. “Cepat! Kamu ini seperti kura-kura saja!”

Wah! Sayapun ikut terperanjat. Mengapa orang sering meremehkan kura-kura? Kura-kura adalah makluk yang hebat. Manusia saja kalah dengan kura-kura untuk hal tertentu. Ingat! Seseorang ataupun makluk hidup, pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Saya akan bercerita sedikit tentang penyu (ya binatang sejenis kura-kura yang hidup di air laut) yang pernah saya saksikan di acara televisi bersama si cantik Aussie, anak kedua saya.

Penyu yang biasa hidup di laut, pada musim bertelur ramai-ramai menuju pantai. Setibanya di pantai mereka menggali lubang dengan kedalaman tertentu untuk tempat  bertelur. Kemudian mereka bertelur di lubang tersebut dan menimbunnya kembali dengan pasir-pasir yang lembut. Setelah kura-kura bertelur dan menimbun telurnya  dengan rapi mereka kembali berenang ke laut, meninggalkan calon anaknya dan tidak pernah dijenguk lagi.


Setelah telur menetas, bayi
penyu tidak ditunggui oleh ibunya. Dia tidak tahu ibunya siapa ibunya? Tidak ada yang mengasuh dan tidak ada yang memberi makan. Merekapun tidak ada yang mengajari bagaimana cara mencari makan. Namun kejaiban terjadi, meskipun tidak ada yang mengajarinya mereka tahu apa yang harus mereka lakukan, yaitu berenang ke laut.


Dahsyat bukan ? Hebat bukan ?

Darimana bayi penyu itu tahu, kalau mereka harus berenang kelaut? Tidak ada yang mengajari, tidak ada juga ada yang menyuruh. Mereka dengan nalurinya segera berenang ke laut dan memakan apa yang baik buat dirinya. Di sini kita bisa melihat kesuksesan tumbuh penyu dan instink dan nalurinya untuk hidup dan tumbuh.

Kita sebagai manusia, lahir sudah dijaga dan dirawat dengan segala kelembutan dan pelayanan istimewa, dari seorang malaikat yang penuh kasih sayang yang bernama “IBU”. Dia merawat, membimbing dan melayani kita tanpa rasa lelah. Sedang kura-kura sudah mandiri sejak terlahir!

Sekarang saatnya anda belajar dari penyu. Pertajam naluri anda.  Semangati diri anda, bahwa anda bisa tumbuh dengat semangat pribadi yang tinggi, dengan naluri yang tajam untuk bertindak dan mengambil keputusan. 

Berubahlah menjadi manusia mandiri, yang yakin terhadap langkah-langkah yang anda ambil sendiri, tanpa harus merengek dan meminta-minta pertolongan orang lain. Jadilah penyu yang baru keluar dari cangkangnya. Bergeraklah, merontalah, melangkahlah dan arungi samudra kehidupan anda. Tumbuh menjadi besar, tumbuh menjadi kuat.

  

"To try is to risk failure. But risk must be taken because the greatest hazard of life is to risk nothing. The person who risks nothing does nothing, has nothing, is nothing. He may avoid suffering and sorrow, but he simply cannot learn, feel, change, grow, live, and love."-- Leo Buscaglia