Hari #5

Bagaimana melakukan follow up pada prospek

(Hari Subagya dr buku TIME TO CHANGE In SELLING)

 

 

 

 

 

“Provide good eye contact with the person talking. Eye contact is very powerful as a form of attention.” --William Zella

 

Halo! Wah sekarang saatnya bicara soal follow-up. Anda pasti menyadari follow-up sangat penting, namun banyak kesalahan dan kealfaan dalam mem-follow-up prospek. Follow up bisa lebih penting dari pertemuan awal lho?!  Pertemuan awal adalah pembuka pintu yang kadang bisa langsung menghasilkan sales atau closing, namun tidak sedikit produk dan jasa yang membutuhkan proses lebih panjang.

 Produk seperti mesin pabrik, konsultan, Software, training hampir semua membutuhkan proses lebih dari satu kali pertemuan. Dalam hal ini follow-up menjadi seni tersendiri. Kesempurnaan anda dalam melakukan follow-up bisa menjadi kunci sukses penjualan anda. Begitu sebaliknya. Kesalahan kecil dalam follow-up bisa berakibat kiamat. Prospek anda akan menghindar dan enggan berkomunikasi lagi dengan anda.

 Coba kita cermati beberapa cara effektif dalam melakukan follow-up

·        Yakinkan kalau anda telah membuat jadwal follow-up dan perencanaan aktifitas anda dengan disiplin

·        Hati-hati melihat dan memahami prospek. Jangan perlakukan sama rata. Ingat tidak semua prospek sama.

·        Catat hal hal penting yang muncul dalam percakapan anda dengan prospek atau calon customer. Kalau perlu gunakan software program seperti contact management. Catat  dengan baik dan anda bisa gunakan untuk pertemuan berikutnya.

·        Jangan tinggalkan prospek anda. Perlakukan seakan-akan prospek tersebut satu-satunya calon customer anda.

·        Buat hubungan lebih dekat. Atur pertemuan berikut, penawaran alternatif product atau presentasi lanjutan.

·        Gali terus informasi prospek anda, sehingga anda mengenali betul kebutuhanya.

·        Gunakan waktu seeffisien mungkin, sehingga tidak terkesan anda tidak ada kerjaan lain.

·        Atur baik-baik! Tidak mesti lari sprint, namun kadang-kandang anda sedang lari marathon. Perjuangan panjang namun tidak perlu forsir tenaga di awal.

·        Yakinkan kalau anda menghubungi, anda memiliki alasan yang baik dan cukup kuat, mengapa anda menelponnya atau mendatanginya

·        Dengarkan apa yang mereka katakan pada anda. Bukan mereka harus mendengarkan apa yang ingin anda kerjakan.

 

“Tampilah sebagai orang yang akan membantu menangani problem customer anda, ketimbang menjual produk anda”
 

Baik! Mungkin inspirasi hari ini untuk mem-follow-up prospek anda cukup, namun anda harus ingat! Tidak boleh lupa tip yang satu ini: “Tampilah sebagai orang yang akan membantu menangani problem customer anda, ketimbang menjual produk anda”

Customer anda membutuhkan solusi. Tangkap baik-baik kebutuhan dan kesulitanya dari berbagai aspek. Pahami benar-benar, bahkan hingga proses pengambilan keputusan di prospek anda. Bersikaplah hormat dan simpatik, sehingga prospek anda merasa kalau anda berada di pihaknya.

Dalam hal melakukan follow-up, ada hal yang sangat berbahaya yang sering dilakukan oleh salesperson. Mereka mudah sekali berjanji. Bahkan berjanji pada hal-hal yang bukan kapasitasnya. “Yang penting DEAL soal yang ini urusan nanti department lain.” Ini berbahaya! Anda masih ingat? Anda tidak boleh hanya fokus pada komisi penjualan. Penjualan anda hari ini, harus anda maksudkan untuk penjualan berikutnya. Jadi, hati hati dalam memberikan janji.

 

Berjanji

Seorang salesman sering kali terjebak dalam kesulitan.  Dimana anda atau team harus membuat sebuah janji. Kalau anda tidak berjanji, maka customer anda akan terus mengeluh atas hal yang tidak menyenangkan, atau berharap mendapat sesuatu dari anda dan mengejarnya terus.

Biasanya salesman atau orang-orang yang berhadapan langsung dengan consumen, MUDAH SEKALI BERJANJI. Asal mereka diam.

Hati-hati. Ini bisa berbahaya, karena ini hanya menunda sementara saja. Jika anda mengingkari, maka kekecewaannya bisa berlipat-lipat. Kemarahanya bisa menjadi-jadi. Kalau anda berjanji tulislah. Buatlah triger agar anda ingat. Segera sampaikan pada rekan kerja anda terkait dan bila anda tidak bisa memenuhi janji anda jangan tunggu sampai waktunya tiba, atau bahkan beberapa hari setelah waktu yang dijanjikan. Hubungilah dan berikan informasi beberapa hari sebelum waktu yang anda janjikan, kalau anda tidak bisa memenuhi janji. Jangan lupa beri alasan yang baik dan tepat.

 

Anda harus mengunci agar janji itu menjadi kenyataan
 

Sebaliknya Customer anda juga sering berjanji untuk menghindari anda. Bagaimana caranya? Anda harus mengunci agar janji itu menjadi kenyataan dan dijalankan oleh customer anda. Kuncilah dengan misalnya: “Saya akan datang pada saat tanggal yang anda janjikan” atau “Apakah bapak keberatan bila saya hubungi bapak satu hari sebelumnya?”

Anda mungkin pernah mendengar cerita ini. Hanya untuk joke tetapi bisa memberi inspirasi pada anda. Seorang suami yang menemani sang istri yang sedang meregang nyawa.

“Saya akan merawat anak dengan baik, saya akan menjaga dan menafkahinya dan saya tidak akan menikah lagi sebelum tanah kuburanmu  mengering.” Janji seorang suami pada istrinya ketika istrinya sedang menghadapi sakaratul maut.

“Baik, Mas! Tapi Mas harus janji menyirami kuburanku setiap hari” Pinta sang istri, agar suaminya tidak bisa kawin lagi.

Intinya, kuncinlah janji prospek anda sekuat mungkin agar anda mendapatkan jawaban yang pasti. YA atau TIDAK.


 

Ingin Beli Ebook Komplitnya silahkan

http://www.harisubagya.com/ttcinsellingebook.html